Masih dengan senyum yang sama, kemeja biru yang sama dan posisi duduk di teras rumah itu. Rambut ikalnya sesekali terkibas angin sore itu. Aku
menundukkan kepalaku sambil menyapa “Sore mas…”, Ia hanya tersenyuum
sambil menatapku, tapi yang slalu bikin heran, pandangan mata itu selalu
kosong. “ Aneh..” Pikirku.
Seperti Sore Ini, Aku pulang
agak cepat dari kantor. Dari kejauhan kulihat tubuh atletis dan wajah tampannya duduk
diteras rumah itu. Memandang jauh seolah ia sedang menerawang jauh,
semakin dekat kulihat sesekali bibirnya bergumam, entah apa yang dia
katakana. “Sore Mas…”. Kataku membuyarkan lamunannya, ia menoleh ke
arahku sedikit kaget lalu tersenyum menganggukan kepala. Selalu tanpa
suara “ Bisu kali yah…”, Pikirku. “He..He..He.., Sorry mas… abis nggak
pernah mau jawab siy”, Bathinku.
“Mari mas…”, Kataku lagi, Ia
mengangguk lagi. “Ih..bosen tau ngagguk-ngangguk mulu, ngomong kek”
bathinku lagi seraya pergi menjauh.
“Re, Sini deh” kataku pada temanku sesampai di kost-kost an. “apa siy Vin, ganggu aja. Lagi nonton nih!!!”
meski ngomel tak urung juga ia menghampiriku dan duduk di dekatku. “Ada
apa sih, kok malah bengong”, katanya lagi. “Ehm... Re, beberapa
hari ini aku sering lihat ada cowok dirumah ujung jalan sana, ganteng banget lho!!!” kataku tanpa menoleh kepadanya. “Rumah ujung jalan……
rumah tua itu Vin?”, ia Sedikit heran. “Iya… kamu juga pernah liat
kan??” kataku meyakinkan hati. Ia menggelengkan kepala. “Yang bener Vin
, Setau aku sejak setahun kita pindah ke sini, itu rumah kan nggak ada
yang nempatin??”, Ia Semakin keheranan. “Penduduk baru kali tuh” ,
Kataku.
“bisa jadi tuh Vin, tapi aku belum pernah lihat siy, emang lihatnya kapan?”, Kata Rere sedikit mengerutkan dahinya. “Setiap aku pulang kantor, cowok itu pasti selalu ada di teras rumah itu dan slalu
senyum sama aku, Cuma herannya dia sama sekali nggak pernah ngejawab
setiap kusapa dia, Cuma senyum doang … bisu kali yah!!!” kataku
panjang lebar . ”ah kamu ada-ada aja, orangnya cool mungkin Vin, biasanya cowok ganteng kan suka kalem gitu!!!” kata Rere sambil tersenyum. “ Iya Kali yaa,
udah ah…aku mau mandi dulu deh” kataku seraya pergi. “ Ya Udah sana, bau
tau…” rere menggoda dengan menutup hidungnya.
Seminggu sudah aku melihat cowok dirumah ujung jalan itu, ada keinginan untuk lebih mengenalnya
lebih jauh, aku yakinkan hati ku sore ini aku harus tau namanya dan
ngobrol sama dia. Bergegas aku pulang. Ingin cepat-cepat sampe dirumah
itu, benar saja ia duduk di teras rumah itu, masih dengan pandangan
menerawang. “Sore mas…” ia menoleh kepadaku, seolah sudah menunggu dari
tadi wajahnya berubah cerah. Ia mengangguk. “Boleh saya masuk mas…???”
tapi tak urung juga ia terlihat keheranan. “Makasih…” aku melangkahkan
kakiku seraya membuka pintu pagar, tiba-tiba ada angin berhembus menerpa
mukaku dan wewangian bunga tercium, bau bunga itu sedikit aneh, membuat
bulu kudukku langsung berdiri “ ahh….. rumah ini kan sudah sedikit tua,
Pasti baunya juga agak aneh”, Pikirku. Ia keluar dari dalam rumah,
dengan wajah murung dan pandangan hampanya. “ Nih Cowok aneh, Bikin
penasaran” bathinku. Ia tersenyum dengan tangan mempersilah kan duduk.
Kulihat ia duduk tanpa mau menatapku, Aku memberanikan diri memulai
percakapan. “Kenalin mas ,Saya Vina” kataku sambil menyodorkan tangan,
Ia Hanya tersenyum tanpa mau membalas jabatan tanganku, ia mengucapkan
sebuah kata. ”Donny….”.sambil menarik kembali tangan ku, aku bertanya
“Mas… Penghuni baru ya?” Ia Menggelengkan kepala. “aneh…”, Pikirku. “Kok
Sepi , Yang lain pada kemana ???” Ia Hanya tersenyum tanpa mau menjawab
juga. “Ah… jadi bosen, dia hanya senyum dan senyum” Pikirku. “Mungkin
saya ngeganggu ya, Kalo Gitu saya pamit deh” kataku sambil berdiri. Ia
mengangguk lagi. “wahh…. Nih Cowok Aneh banget”, Pikirku. Aku melangkahkan kaki
keluar rumah, tiba-tiba angin berhembus membawa aroma wewangian bunga
itu kembali menusuk hidung. “Suasana disini semakin seram!!!” Bathinku
Sambil Bergegas keluar meninggalkan rumah itu.
Sudah dua hari tak terlihat cowok itu. “ Kemana Dia, Biasanya kan dia duduk di teras rumah nya?”
pikirku keheranan. Esok harinya, masih dalam rasa penasaran dengan
keberadaan cowok itu, ku percepat laju motorku agar cepat sampai rumah cowok itu. “ kali Aja dia sekarang ada!!!” pikirku. Sesampainya disana
Suasana Rumah itu semakin menyeramkan, Kali ini terlihat kotor sekali. Aku
diam didepan pagar sambil duduk di jok motorku sampai seorang satpam
mendatangiku dan berkata “Ada yang bisa saya bantu mba???” Kata satpam
itu. Aku sedikit tersentak… Karna kaget, Reflex Aku Loncat dari motor.
“Oh..enggak pak, saya Cuma heran…, bapak tau seorang cowok yang tinggal
dirumah ini?, Namanya Donny…” Kataku. Bapak satpam Itu sedikit kaget
ketika aku menyebut nama Donny. “Donny…?” Ia Terlihat Ketakutan. “Kita
Ngobrol di Pos aja mba” Katanya. Aku Mengikutinya Sambil Menuntun Motor
Ku.
“Tiga tahun lalu terjadi musibah
yg sangat mengejutkan warga komplek sini” Ia membuka percakapan dengan
sedikit takut. “ Bagaimana tidak, seluruh keluarga pak hendri meninggal
dalam kecelakaan lalu lintas, Pak Hendri dan istrinya meninggal beserta
anak semata wayangnya , namanya Donny” Sontak Helm yang ada dipangkuan
ku terjatuh mendengar cerita bapak itu. “ Donny…. Apa itu Donny yang
sama” Pikirku dengan gemetaran. “Sejak Kejadian Itu rumah itu kosong tak
berpenghuni, pernah ada keluarganya hendak menjual rumah itu tapi
sampai sekarang tak pernah laku. Takut kali orang-orang, soalnya saya
pernah dengar beberapa kali ada pemuda yang selalu duduk diteras rumah itu,
seperti yang mba lihat!!!” Kali Ini Ia Bicara Sedikit pelan dan
tengak-tengok, seolah takut didengar orang. “sebaiknya Mba pulang saja,
Jangan lagi tengak-tengok ke teras rumah itu” katanya lagi sambil
berdiri “ Saya pulang dulu mba, itu pengganti saya sudah datang!!!”
Katanya sambil Pergi.
Badan ku Terasa Lemas, Sulit
Sekali untuk sampai di kost-kost an. Sesampai di kost, kulihat pandangan heran Rere, Ia menghampiriku yang masih duduk di jok motor. “Kenapa Vin….
Kok lemes. Pucet lagi?“, Aku Hanya Terdiam. “Vin, jangan Bikin Penasaran
dong, ada apa sih… atau kamu kesambet ya???” Katanya Lagi dan Mulai
Ketakutan. Kupandangi wajahnya Sambil berkata. “Ternyata cowok…. cowok
dirumah ujung jalan itu….” Aku tak melanjutkan kata-kata ku. “Apasih vin, Kenapa dengan cowok itu, dia Nolak kamu?” Ia semakin heran. Sambil
berjalan dari motorku, Aku Menjawab. “dia…….Dia sudah meninnggal tiga
tahun yang lalu…..” Aku Semakin Lemas . “Apa…?ya Tuhan… jadi… jadi
dia………….” Kini Rere yang terduduk lemas, “Aku semakin tak mengerti
kenapa ia memperlihatkan wujudnya padakau, apa karna aku warga baru
Komplek ini sehingga aku tak pernah tahu cerita ini, atau karna Dia suka
padaku, Ih amit-amit!!!” Aku Menerawang menerka nerka Tak Mau tahu..... >_<
No comments:
Post a Comment