Saturday, December 1, 2012

Tak bisa memiliki.... (Cerpen)




Dinda merenung sambil membaca pesan dilayar HP nya...
Bulir-bulir air mata tertahan di pelupuk matanya.
"Dinda sayang...maaf aku tidak memberitahukanmu terlebih dahulu, saat ini aku telah pergi jauh darimu...
maafkan aku yang tidak bisa menjaga cinta kita"


Dinda teringat ketika terakhir kali bertemu dengan Doni disebuah cafe, raut wajah Doni lain dari biasanya.
Ingin rasanya Dinda menanyakan ada apa dgn Doni, tapi tertahan dihati...

Perjalanan cintanya dengan  Doni sudah berjalan 2 tahun, dan dalam masa 2 tahun itu banyak kenangan indah yang pernah dialami Dinda & Doni.
Awal perkenalan Dinda & Doni cukup unik...
Disebuah pameran lukisan karya Dinda, ada seorang pria yang sangat mengagumi lukisan Dinda.
Lukisan itu hanyalah sebuah lukisan seorang ibu yang menggendong anaknya...

Dinda menatap pria yang memandangi lukisannya, tampak kesedihan di wajah pria tampan itu.
Lalu Dinda mencoba berbicara dengan pria itu... "Maaf, saya adalah pelukis lukisan ini..adakah sesuatu yang berkesan bagi anda, sehingga saya melihat kesedihan diwajah anda...

Pria tersebut tersentak dan  malu, lalu disitulah awal perkenalan Dinda & Doni.
Sifat dewasa Doni sangat cocok dengan sifat Dinda yang manja..
Selama 2 tahun mereka selalu bersama-sama dan berbagi kasih dan sayang.

Dan kini Dinda tidak mengerti mengapa Doni meninggalkannya, padahal hubungan mereka baik-baik saja….
Sambil terisak menahan kesedihan, Dinda beranjak menemui sahabat Doni dan menanyakan apa yang terjadi gerangan sehingga Doni meninggalkannya?
Beni hanya diam dan tidak tega menceritakan masalah Doni kepada Dinda..
Namun Dinda memaksa Beni, sehingga Benipun bercerita bahwa Doni sangat menyayangi almarhumah ibunya yang telah lama meninggalkannya sewaktu kecil.
Itulah yang menyebabkan Doni sangat menyukai lukisan Dinda….
Beni juga bercerita bahwa Doni sangat menyayangi Dinda dengan setulus hatinya, namun penyakit yang diidap Doni yakni Kangker hati adalah penyakit yang merenggut nyawa ibunya juga…

Doni sudah sering dirawat di Rumah sakit tanpa sepengetahuan Dinda…
Bukan maksud hati Doni untuk membohongi Dinda, tapi semua itu karena Doni tidak ingin melihat gadis yang sangat dicintainya sedih karenanya…
Dinda semakin sedih dan mencucurkan airmata ketika mendengar cerita dari Beni tentang Doni… :’(
Dan sekarang ternyata Doni sedang terbaring di Rumah Sakit tanpa seseoran yang menemani..

Dengan berlari sambil menangis, Dinda pergi ke Rumah Sakit tanpa perduli tatapan orang2 yang menatapnya…
Didepan Ruangan Doni dirawat, Dinda hampir pingsan karena kesedihannya…
Ditatapnya Doni yang sedang terbaring di pembaringan…
Sambil mencium kening Doni, Dinda terisak dan berdoa untuk kesembuhan Doni…
Doni yang merasakan butiran airmata Dinda membasahi keningnya terbangun dan tersenyum dengan muka yang pucat seputih kapas…

Doni berusaha tersenyum kepada Dinda, dan berkata “Maafkan aku sayang”
Dinda menggelengkan kepala dan berkata “aku yang seharusnya minta maaf sayang…karena selama ini aku tidak tahu akan kesedihanmu…akan penyakitmu… aku yang salah” sambil sesunggukan Dinda berkaa an menciumi tangan Doni yang tampak kurus…

Doni berkata…bahwa penyakit yang dideritanya sudah stadium tinggi dan sedikit harapan untuk bisa sembuh..
Ketika berbicara tiba2 Doni merasakan kesakitan dan kejang… Dinda sambil menangis berusaha memanggil Dokter dan memohon supaya Dokter bisa menyembuhkan Doni.
Dan Dokter idak bisa berjanji untuk kesembuhan Doni, Cuma berusaha semaksimal mungkin.

Di ruangan tunggu, Dinda seperti orang gila yang terus berjalan sambil menangis…
Dan setelah Dokter keluar dengan berita sedih bahwa Doni tidak bisa tertolong lagi, Dinda berlari dan memeluk tubuh kaku Doni sambil menjerit menangis…. :’(

Dan kini, diatas pusara Doni…Dinda merenung dan mengingat semua kasih sayang yang telah diberikan Doni kepadanya…
Sambil terisak, Dinda berkata “Aku akan terus mencintaimu sayang…meski aku tak bisa memilikimu..”
Sebuah Cerpen Karya Vina….




3 comments:

Heri Mustofa said...

Tulisannya ijo, gak nyaman bacanya kakpin..
Share Di TCV yak biar aku bisa baca

Vina said...

Udah pernah di share koq ke TCV,
Coba liat di postingan gw deh must... :)

Heri Mustofa said...

Oke deh aku cari postnya di TCV hehe