Monday, November 12, 2012

Kompetisi Ayam Ketawa Ramaikan IPB


 
Di Lapangan Rektorat Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) terdengar ragam suara ketawa. Suara tersebut berasal dari ratusan ayam yang sedang berlaga tawa dengan berbagai kategori dalam kompetisi. Semua saling unjuk ketawa, yang paling “ngakak” dan paling unik.
Ada kategori suara ketawa ala disko, dangdut, slow, rajin ketawa, dan remaja.


“Kegiatan Kompetisi Ayam Ketawa Nasional seperti ini hendaknya setiap tahun rutin dilaksanakan. Kompetisi seperti ini sangat baik dalam melestarikan plasma nutfah lokal Indonesia,” ungkap Direktur Perbibitan Ternak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Abubakar, dalam siaran pers IPB Selasa, (6/11).

Menurut penanggungjawab kegiatan Kompetisi Ayam Ketawa Nasional IPB, drh. Aulia Sandi, ayam ketawa merupakan persilangan ayam kampung dengan ayam hutan.
“Setiap daerah di Indonesia mempunyai keanekaragaman ayam ketawa dengan jenis suara yang berbeda-beda. Kompetisi ini mendorong masyarakat membudidayakan dan menjaga kelestarian ayam buras asli Indonesia,” kata drh.Aulia.
Kenapa dipilih di Bogor, lanjut dosen yang sudah mengikuti berbagai kompetisi ayam di berbagai daerah tersebut, sebab hanya di Bogor yang belum pernah diselenggarakan ayam ketawa. Tahun sebelumnya, IPB pernah menyelenggarakan kompetisi ayam pelung, namun pesertanya sedikit dan hanya diikuti masyarakat sekitar Jawa Barat saja.
“Ayam pelung merupakan ayam asli daerah Cianjur, jadi pesertanya terbatas area Jawa Barat. Berbeda dengan kompetisi ayam ketawa kali ini yang diikuti 150 peserta dari daerah Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Madura,” jelas Aulia.
Para peserta rela merogoh kocek yang dalam untuk transportasi dan akomodasi perjalanan menuju lokasi kompetisi. Bahkan, layaknya raja, kandang ayam ketawa didisain khusus dari bahan kayu pilihan dan ada kipas angin di dalamnya.

Untuk biaya transportasi satu ekor ayam saja bisa mencapai Rp 300.000 hingga seharga tiket pesawat terbang satu orang. Menurut Aulia bahkan ada sepuluh mobil rombongan kontingen dari Jawa Tengah membawa 18 ekor ayam milik sepuluh peserta dengan kendaraan Pajero Sport dan Alphard hanya untuk mengikuti kompetisi dengan hadiah Piala Rektor IPB dan Menteri Pertanian RI tersebut.
“Kompetisi ini bukan sekedar hadiah yang diburu, tapi prestise kemenangan yang berarti menunjukkan kian mahalnya harga ayam tersebut,” tutur Aulia.
Harga satu ekor ayam ketawa bisa mencapai ratusan juta, wajar bila masyarakat penggemar ayam ketawa memperlakukannya bak raja diraja.

Pada kompetisi ini, sebagai Juara Umum dan berhak memboyong tropi Rektor adalah kontingen dari Sulawesi Selatan yang mengumpulkan juara terbanyak. Sementara Grand Champion dimenangkan kontingen dari Bogor dan berhak memboyong piala Menteri Pertanian
Sumber :
http://www.kabar24.com/index.php/kompetisi-ayam-ketawa-ramaikan-ipb/

No comments: